Pandangan Pertama: Banda Aceh, Lon Sayang

10 Januari 2013


Entah kenapa saya begitu "tergila-gila" dengan Banda Aceh. Bahkan sebelum melihatnya secara langsung, saya merasa telah begitu cinta. Apalagi ketika saya menginjakan kaki di sana. Reaksi saya sesaat keluar dari bandara Sultan Iskandar Muda, saya senyum-senyum sendiri.. hihihi.. Dalam hati saya saat itu, akhirnya saya bisa juga menghirup udara di kota yang saya cintai ini. Beginikah rasanya Cinta pada Pandangan Pertama itu? Dulu saya tidak percaya ada orang yang bisa jatuh cinta pada saat pertama kali berpandangan. Ternyata akhirnya saya merasakannya juga dan percaya cinta pada Pandangan Pertama itu ada.

Masalah jatuh cinta ini, bahkan terjadi sebelum saya jatuh cinta pada suami. hahaha. Maafkan saya suami. Tapi memang begitulah adanya.

Aneh memang, jatuh cinta padahal belum pernah bertemu langsung. Hanya sekedar melihat keindahan alam dan suasananya dari televisi dan internet. Entah kenapa saya begitu suka dengan hal-hal yang berbau aceh. Suasananya, masyarakatnya, adat istiadatnya, kulinernya, keindahan alamnya. Saya merasakan ada sesuatu yang isimewa di sana. Sesuatu yang berbeda  dengan yang selama ini yang saya lihat di kota kelahiran saya. Semua itu semakin menjadi-jadi setelah Pandangan Pertama yang menggetarkan jiwa. Setelah saya menjejakkan kaki saya di tanah rencong ini. Setelah saya menghirup udaranya dan memanjakan mata saya dengan keindahan alamnya. Subhanallah.

Betapa Allah Maha Baik, diam-diam telah mengabulkan keinginan saya yang terpendam begitu dalam. Karena sesungguhnya kecintaan saya pada Banda Aceh, belum lah mendorong saya untuk punya keinginan kuat berangkat ke sana. Mengingat saya tidak mempunyai kenalan dan saudara di sana dan tidak punya jiwa petualang. Hingga Allah memberikan takdir yang indah, menyatukan saya dengan suami yang asli orang Aceh dan bertempat tinggal di Banda Aceh. Sesuatu yang selalu membuat saya bersyukur ribuan kali pada-Nya. Sesuatu yang membuat saya berpikir tentang keMahaBesaran Allah. Bahwa garis kehidupan dan semua yang terjadi dalam hidup saya tidak ada yang sia-sia. Semua saling berkaitan satu sama lain. Semua telah dirancang dengan baik dan sempurna oleh yang Maha Sempurna.

Sedikit tampilan tempat-tempat yang pernah saya kunjungi di sana ya..


Masjid Raya Baiturrahman

Pantai Lhok Me

mie aceh (diambil dari sini)
Danau Air Tawar Takengon
kue timphan (diambil dari sini)


Fakultas Hukum Unsyiah (menemani suami kuliah, hehe)
Mata ie

Kapal Apung (dari sini)















Postingan kali ini spesial banget buat memeriahkan hari jadinya Langkah Catatanku ^_^








http://idahceris.files.wordpress.com/2012/12/give-away-langkah-catatanku.gif

2 comments:

Anonim mengatakan...

Selamat sore, Mba. . . ;)

Huwaaaaaaah, senang banget pastinya nih. Berarti itu namannya mimpi jadi kenyataan ya, Mba. Alhamdulillah dapat suami orang Aceh. ;)

Apalagi bisa menunggu suami kuliah sambil makan Kue Timpahan atau Mie Aceh, sedaaaaaaaaaaap. ;)

Mrs. Husaini mengatakan...

iya mbak idah, sesuatu yang tidak disangka-sangka dan tidak diduga-duga.. hehe..

Kue timphan dan mie aceh memang salah dua kuliner yang populer dan tentunya sedaaap dari banda aceh..

kapan-kapan berkunjunglah ke banda aceh, ga akan nyesel deh mba.. hehe

Posting Komentar